Pembantu Rumah Tangga Bisa Menjadi Sarjana Terbaik

Usai mencuci, mengepel dan menyapu, dia membaca buku.

Darwati, Pembantu Rumah Tangga yang Jadi Sarjana Terbaik
Darwati (kiri), pramuwisma yang meraih gelar lulusan terbaik di kampusnya, bersama ayah dan ibunya seusai diwisuda. (VIVA.co.id/Dwi Royanto)

VIVA.co.id – Kisah sukses Darwati, mahasiswi terbaik yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga atau pramuwisma itu, menyita ribuan pasang mata di kampusnya. Namun perjuangan panjang Darwati memperoleh gelar sarjananya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Darwati yang terlahir dari anak seorang petani penggarap pasangan Sumijan dan Jasmi itu memiliki cara berbeda untuk tetap tekun belajar. Di sela kesibukannya menyelesaikan seabrek pekerjaan rumah tangga di tempatnya bekerja, dia selalu lekat dengan buku bacaan.

“Saya sadar waktu belajar memang sempit. Bahkan harus mencari-cari waktu luang. Biasanya habis magrib sambil nungguin bos, saya sambil baca-baca buku pelajaran,” ujar gadis 23 tahun itu kepadaVIVA.co.id di Semarang, Rabu, 20 Mei 2015.

Tak jarang, usai mengerjakan sejumlah pekerjaan rumah tangga seperti mengepel, mencuci, dan membersihkan halaman rumah, Darwati langsung bergelut dengan buku dan mengerjakan tugas perkuliahan yang menumpuk. Darwati juga selalu menjaga ibadahnya dan salat malam. Semua demi secercah harapan agar nilainya tetap bisa tinggi.

Darwati cukup beruntung memiliki majikan yang dermawan dan mengerti keadaannya. Majikannya adalah Lely Astati Bachrudin, seorang dokter gigi yang bertugas di Pemerintah Kabupaten Grobogan. Tiap akhir pekan, dia kerap mendapatkan uang saku untuk ongkos naik bus menuju kampusnya di Semarang. Jarak Grobogan ke Semarang sekira 70 kilometer.

Upah yang diterima Darwati selama sebulan selalu ditabung. Tiap akhir semester, simpanan itu selalu diambil untuk melunasi biaya semesternya sebesar Rp2,5 juta. Tak seperti mahasiswa lain pada umumnya, ia pun hidup sederhana dan tidak pernah menghabiskan uang hasil kerjanya untuk foya-foya.

“Awalnya saya mendapatkan gaji sebesar Rp300 ribu per bulan. Tapi, alhamdulillah,selalu naik tiap bulannya. Itu karena majikan saya baik hati dan dermawan,” ujarnya.

Darwati kuliah pada jurusan Administrasi Bisnis, Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (Untag) Semarang. Dia memanfaatkan kuliahnya dengan baik. Meski harus melalui perjuangan panjang, dia mampu memperoleh indeks prestasi komulatif (IPK) 3,70.

Ia menyelesaikan studi dengan judul skripsi Pengaruh Strategi Harga (Bauran Pemasaran) terhadap Keputusan Pembelian di Swalayan Luwes Purwodadi.

“Habis lulus S1, saya hanya ingin membahagiakan orang tua, mengangkat derajat orang tua agar bisa enak hidupnya,” kataya.

Lely Astati Bachrudin, majikan Darwati, pun mengaku bangga dengan prestasi yang dimiliki gadis yang tiap hari bekerja di rumahnya itu. Usai prosesi wisuda, Lely bahkan memberi ucapan selamat kepada Darwati.

“Kami sangat bangga dengan prestasimu yang memperoleh gelar cumlaude. Kami selalu berdoa agar kamu selalu sukses menjemput masa depanmu,” kata Lely.

Oleh : Mohammad Arief Hidayat, Dwi Royanto (Semarang)

Comments are closed.