Sering kali orangtua menyerahkan semuanya pada baby sitter dan tidak mau ambil pusing, padahal harusnya tidak demikian. Berikut beberapa hal yang harus menjadi perhatian bersama:
Pemandangan yang sering terlihat, babysitter menggendong bayi, sementara ayah/ibunya malah sibuk membawa belanjaan/mendorong kereta yang diisi belanjaan. Ini terbalik, sebaiknya ayah/ibu yang menggendong bayi dan serahkan segala belanjaan/barang bawaan kepada asisten. Percayalah bayi Anda pasti lebih senang digendong ayah/ibunya ketimbang orang lain.
Orangtua asyik makan di restoran, sementara baby sitter menunggu sambil mengajak bermain bayi. Boleh-boleh saja kok, Anda makan dulu, baru kemudian berikan kesempatan makan kepada baby sitter. Yang penting jangan membiarkannya menunggu saja tanpa diberi kesempatan untuk mengisi perut.
Saat Anda menyusui di tempat umum, baby sitter bisa dimintai tolong untuk menjaga ruangan menyusui agar tidak terbuka dan terlihat dari luar.
Kalau harus mengganti popok bayi di tempat umum, sebaiknya orangtua yang menggantikannya, biarkan baby sitter membantu Anda membereskan/mengambilkan barang yang dibutuhkan.
Banyak orangtua yang merasa bayinya lebih lekat dengan baby sitter. Ini umum terjadi pada ibu bekerja. Tiap menangis, bayi lebih mudah ditenangkan dalam gendongan baby sitter ketimbang orangtuanya. Bila ini yang terjadi, orangtua memang harus “waspada”, bisa jadi intensitas kebersamaan Anda bersama bayi memang kurang. Karenanya, segera jalin kedekatan yang lebih intensif dengan bayi, baik melalui aktivitas bermain, menyusui, memberi makan, dan merawat kebersihannya.
Tinggalkan Balasan